niwarestaurant – Memasuki bulan November 2024, Kabupaten Banyuwangi digemparkan dengan tewasnya gadis berusia 7 tahun yang diketahui berinisial CNA, warga Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Gadis ini ditemukan meregang nyawa di sebuah kebun tidak jauh dari rumahnya pada Rabu siang pukul 10.30 WIB, diduga akibat diperkosa dan penganiayaan. Saat ditemukan, kancing baju korban lepas, dan sejumlah perhiasan yang dikenakan korban hilang. Hingga kini, polisi telah memeriksa puluhan saksi, termasuk orang tua korban, untuk mendapatkan bukti kuat agar kasus tersebut segera terkuak.
Murid kelas 1 salah satu sekolah madrasah di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi itu ditemukan pada pukul 10.30 pagi, usai jam sekolah selesai pada pukul 10.00 WIB. “Korban ditemukan tertelentang di semak-semak ilalang,” terang Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega. Vega membenarkan kronologi penemuan yang beredar di masyarakat yaitu saat sebelum ditemukan, orang tua korban sempat gelisah karena CNA yang seharusnya sudah pulang ke rumah, sudah ditunggu lama, belum juga sampai di rumah. “Saat itu orang tua menelpon pihak sekolah. Dilakukanlah upaya pencarian bersama hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia di semak-semak,” kata Vega.
Selain kasus pemerkosaan, pada bulan Februari, Banyuwangi juga dihebohkan dengan tewasnya seorang santri yang dianiaya seniornya di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Kediri. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.
Di penghujung tahun 2024, tepatnya pada hari Minggu, 21 Desember 2024, ribuan warga di Banyuwangi terdampak banjir rob slot kamboja. Banjir ini menyebabkan kerusakan parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Pemerintah setempat berupaya keras untuk memberikan bantuan dan menangani dampak dari bencana ini.
Meskipun diwarnai dengan berbagai tragedi, Banyuwangi juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pada tahun 2024, Banyuwangi mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen, mengungguli pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar 4,43 persen. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi melebihi rata-rata Jawa Timur, yang hanya tumbuh sebesar 4,95 persen pada tahun 2023. Bahkan, pertumbuhan tersebut hanya terpaut 0,02 persen di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, yang mencapai 5,05 persen pada tahun yang sama.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga terus berupaya mengentaskan kemiskinan dengan berbagai program, seperti bedah rumah untuk warga miskin dan program penanganan kemiskinan ekstrem yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0,43 persen.
Kaleidoskop Banyuwangi 2024 diwarnai dengan berbagai peristiwa tragis dan pencapaian gemilang. Tragedi pembunuhan dan pemerkosaan terhadap gadis berusia 7 tahun, tewasnya santri akibat penganiayaan, serta banjir rob yang parah menjadi catatan kelam di tahun ini. Namun, di sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan berbagai program penanganan kemiskinan menunjukkan upaya keras pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.